Tunjangan Anggota DPRD Banyumas Sangat Besar, Akademisi Unsoed Minta Transparansi

10 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Tunjangan Anggota DPRD Banyumas Sangat Besar, Akademisi Unsoed Minta Transparansi Ilustrasi(MI/Seno)

TUNJANGAN rumah untuk anggota DPRD Banyumas, Jawa Tengah, yang mencapai puluhan juta mendapat tanggapan kritis dari akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Pakar kebijakan publik yang juga Dekan Fisip Unsoed Prof Slamet Rosyadi menekankan pentingnya transparansi dari Pemkab Banyumas terkait penetapan tunjangan yang dinilai publik terlalu besar.

“Pemerintah daerah harus terbuka menjelaskan dari mana formula itu berasal, kenapa bisa muncul angka seperti itu,” ujar Slamet di Purwokerto, Jumat (19/9).

Menurut Slamet, penjelasan yang rinci mengenai komponen biaya akan membantu masyarakat memahami dasar penetapan tunjangan yang diatur dalam Peraturan Bupati Banyumas Nomor 9 Tahun 2024 tentang Perubahan Kelima atas Perbup Nomor 66 Tahun 2017 mengenai Hak Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD. Tanpa transparansi, lanjut dia, publik berpotensi memiliki persepsi negatif. Hal itu diperkuat dengan nominal tunjangan yang cukup besar, yakni Rp42,6 juta per bulan untuk Ketua DPRD, Rp34,6 juta untuk Wakil Ketua, dan Rp23,6 juta per bulan untuk anggota.

“Jumlah itu tergolong sangat besar untuk standar biaya hidup di Banyumas. Masyarakat bisa bertanya-tanya, ini untuk tinggal di rumah mewah atau seperti apa,” ungkapnya.

Slamet menilai pejabat publik semestinya menunjukkan empati dengan menerapkan pola hidup sederhana. “Tanpa pemaparan yang jelas, tunjangan sebesar itu akan melekat dengan citra kemewahan. Kuncinya transparansi, bagaimana formulasi itu bisa muncul,” tegasnya.

Sementara itu, pakar hukum pidana Unsoed, Prof Hibnu Nugroho, menilai besaran yang tidak wajar berpotensi mengarah pada praktik penggelembungan harga atau mark up. “Asas kepatutan dan kelaikan harus jadi dasar. Kalau appraisal tidak sesuai kualifikasi, ya bisa dipermasalahkan,” kata Hibnu.

Ia mencontohkan, jika di daerah lain tunjangan perumahan berbeda tanpa dasar pembanding yang jelas, maka itu keliru baik dari sisi hukum maupun etika pengelolaan keuangan negara.

“Asas kepatutan itu wajib ada. Penetapan harus sesuai kondisi daerah,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyatakan masih menunggu perkembangan dan akan membahas bersama DPRD terkait kemungkinan kajian ulang atas nilai tunjangan perumahan tersebut.

“Saya tidak bisa serta merta menurunkan besaran tunjangan tanpa mekanisme. Bola sekarang ada di Dewan, nanti kita diskusikan bersama. Yang jelas, mekanismenya harus sesuai aturan,” kata Sadewo.

Ia menambahkan, peraturan bupati yang menetapkan besaran tunjangan itu dibuat sebelum dirinya menjabat, tepatnya pada masa Penjabat Bupati Hanung Cahyo Saputro.(M-2)

Read Entire Article