Liputan6.com, Jakarta Gula darah adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun, ketika kadarnya turun di bawah normal, kondisi ini dikenal dengan istilah hipoglikemia (hypoglycemia). Menurut National Health Service (NHS) Inggris, hipoglikemia biasanya terjadi ketika kadar glukosa darah berada di bawah 4 mmol/L (sekitar 70 mg/dL). Kondisi ini perlu segera ditangani agar tidak memburuk.
Hipoglikemia paling sering dialami oleh penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat tertentu untuk menurunkan gula darah. Meski begitu, kasus hipoglikemia juga dapat terjadi pada orang tanpa diabetes, meskipun jarang. Berdasarkan ulasan American Diabetes Association (ADA), gejala gula darah rendah dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, bahkan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran bila tidak segera ditangani.
Mengetahui tanda gula darah rendah serta cara penanganannya sangat penting, terutama bagi penderita diabetes dan orang-orang terdekat mereka. Dengan mengenali gejalanya sejak awal, risiko komplikasi serius bisa diminimalisir. Berikut ulasan Liputan6.com, Jumat (19/9/2025).
1. Rasa Lapar Berlebihan
Rasa lapar yang muncul secara tiba-tiba merupakan salah satu tanda awal gula darah rendah. Tubuh bereaksi dengan mengirimkan sinyal lapar agar segera mendapatkan sumber energi tambahan. Rasa lapar ini berbeda dengan lapar biasa, biasanya muncul mendadak meskipun Anda baru saja makan. Menurut NHS UK, ini adalah mekanisme alami tubuh untuk memperingatkan bahwa kadar glukosa yang berfungsi sebagai bahan bakar otak dan otot sedang menurun drastis.
2. Pusing atau Kepala Terasa Ringan
Hipoglikemia dapat mengganggu pasokan energi ke otak, sehingga seseorang bisa merasakan kepala ringan, berkunang-kunang, atau bahkan hampir kehilangan keseimbangan. American Diabetes Association (ADA) mencatat bahwa gejala ini sering kali menjadi sinyal kuat bahwa tubuh tidak mendapat cukup glukosa untuk menjalankan fungsi otak secara optimal.
3. Berkeringat Berlebihan (Keringat Dingin)
Keringat dingin yang tiba-tiba, terutama di dahi, telapak tangan, atau seluruh tubuh, merupakan respon sistem saraf simpatis saat gula darah turun. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha mengkompensasi kekurangan energi dengan meningkatkan aktivitas saraf dan hormon stres. Keringat berlebihan biasanya muncul bahkan ketika tidak ada aktivitas fisik yang berat.
4. Gemetar atau Tremor
Tangan atau tubuh yang gemetar adalah tanda klasik hipoglikemia. Getaran ini disebabkan oleh pelepasan hormon adrenalin (epinefrin) ketika tubuh mencoba menyeimbangkan kembali kadar gula darah. NHS menyebutkan bahwa rasa gemetar ini sering kali membuat penderita kesulitan melakukan aktivitas sederhana seperti menulis atau memegang benda kecil.
5. Perubahan Suasana Hati (Mudah Marah atau Cemas)
Gula darah yang menurun dapat memengaruhi fungsi neurotransmiter di otak, sehingga menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis. Beberapa orang menjadi mudah tersinggung, gelisah, atau bahkan panik tanpa alasan jelas. Menurut Diabetes.org, perubahan emosi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika orang di sekitar tidak memahami bahwa itu adalah gejala medis, bukan sekadar sifat emosional.
6. Detak Jantung Cepat (Palpitasi)
Hipoglikemia juga dapat memicu jantung berdebar lebih cepat dari normal. Ini adalah respon alami tubuh terhadap penurunan energi yang mendadak. Detak jantung cepat sering kali disertai rasa cemas, sehingga banyak penderita yang salah mengira sedang mengalami serangan panik. Kondisi ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang berusaha keras menstabilkan sistem metabolisme.
7. Kelelahan atau Lemah
Karena glukosa adalah sumber energi utama, penurunannya akan membuat tubuh cepat merasa lelah. Penderita mungkin merasa lesu, tak bertenaga, bahkan sulit untuk melakukan aktivitas ringan. Gejala ini sering muncul setelah berolahraga atau ketika melewatkan waktu makan. Jika tidak segera diatasi, kelelahan dapat berkembang menjadi kebingungan atau kehilangan kesadaran.
8. Gangguan Penglihatan
Ketika kadar gula darah turun, mata dapat mengalami kesulitan untuk fokus. Gejala yang sering muncul adalah penglihatan kabur, ganda, atau berkunang-kunang. Menurut NHS UK, gangguan visual ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik setelah kadar gula darah kembali normal. Namun, jika diabaikan, risiko jatuh atau kecelakaan bisa meningkat, terutama saat berkendara.
9. Kebingungan dan Sulit Berkonsentrasi
Otak sangat bergantung pada glukosa untuk bekerja dengan baik. Jika pasokan glukosa tidak mencukupi, kemampuan kognitif pun terganggu. Penderita mungkin sulit memahami percakapan, bingung mengambil keputusan, atau kehilangan orientasi. Diabetes.org menekankan bahwa gejala ini berbahaya karena dapat mengganggu pekerjaan, belajar, dan aktivitas sehari-hari secara signifikan.
10. Gejala Berat: Kejang atau Kehilangan Kesadaran
Jika gula darah turun terlalu rendah dan tidak segera ditangani, kondisi dapat berkembang menjadi hipoglikemia berat. Pada tahap ini, penderita bisa mengalami kejang atau bahkan pingsan. NHS mengingatkan bahwa kondisi ini membutuhkan pertolongan medis segera, karena penderita tidak mampu lagi menolong dirinya sendiri. Tanpa tindakan cepat, risiko komplikasi serius, bahkan kematian, bisa meningkat.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Tanda Gula Darah Rendah?
Penanganan hipoglikemia harus dilakukan dengan cepat agar gula darah kembali normal. Berdasarkan NHS dan Diabetes.org, langkah-langkah berikut bisa dilakukan:
1. Lakukan 15-15 Rule
Jika kadar gula darah < 70 mg/dL atau muncul gejala hipoglikemia:
- Konsumsi 15 gram karbohidrat cepat serap (misalnya: setengah gelas jus, soda manis, 3–4 tablet glukosa, atau 1 sdm gula).
- Tunggu 15 menit, lalu periksa ulang kadar gula darah.
- Jika masih rendah, ulangi langkah di atas hingga kadar gula darah naik.
2. Makan camilan berkarbohidrat kompleks setelah stabil
Setelah gula darah kembali normal, makanlah makanan yang dapat menjaga kestabilan kadar gula lebih lama, seperti roti gandum, biskuit, atau nasi.
3. Penanganan hipoglikemia berat
Jika penderita tidak sadarkan diri atau mengalami kejang:
- Jangan memberikan makanan atau minuman secara langsung, karena berisiko tersedak.
- Posisikan penderita dalam posisi pemulihan (recovery position).
- Jika tersedia, berikan suntikan glukagon sesuai petunjuk medis.
- Segera hubungi layanan darurat medis (misalnya 119 di Indonesia atau 999 di Inggris).
4. Pencegahan hipoglikemia berulang
- Selalu ikuti rencana pengobatan diabetes sesuai anjuran dokter.
- Jangan melewatkan jam makan atau mengonsumsi alkohol berlebihan tanpa makan.
- Rutin memeriksa kadar gula darah, terutama sebelum olahraga atau berkendara.
- Selalu sediakan camilan manis atau tablet glukosa di tas atau saku.
- Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan continuous glucose monitor (CGM) untuk memantau gula darah secara real-time.