7 Manfaat Matahari Pagi untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran yang Jarang Diketahui

Liputan6.com, Jakarta Pagi hari selalu menghadirkan suasana segar. Udara masih bersih, suara burung terdengar jelas, dan sinar mentari baru saja menembus perlahan dari ufuk timur. Banyak orang memilih untuk berolahraga atau sekadar berjalan santai di bawah matahari pagi karena percaya ada segudang manfaat di balik kebiasaan sederhana tersebut.

Paparan sinar matahari di pagi hari bukan hanya memberikan rasa hangat, tetapi juga memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Sejumlah penelitian medis menunjukkan bahwa matahari pagi mampu membantu tubuh memproduksi vitamin penting, menyeimbangkan hormon, hingga mendukung sistem imun. Hal ini membuat rutinitas berjemur di pagi hari menjadi salah satu cara alami menjaga kesehatan.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa sinar matahari juga punya dua sisi: bermanfaat bila cukup, tetapi berisiko bila berlebihan. Oleh karena itu, memahami manfaat matahari pagi secara ilmiah dan menyeimbangkannya dengan pola hidup sehat menjadi kunci utama untuk memetik faedah terbaik dari cahaya alami ini. Berikut ulasan Liputan6.com, Jumat (19/9/2025).

Manfaat paling terkenal dari matahari pagi adalah kemampuannya membantu tubuh memproduksi vitamin D. Berbeda dengan vitamin lain yang didapat dari makanan, vitamin D bisa diproduksi sendiri melalui kulit dengan bantuan sinar ultraviolet B (UVB). Menurut Michael Holick, profesor kedokteran di Boston University Medical Center, vitamin D berperan menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor sehingga penting untuk kesehatan tulang dan gigi (Mead, 2008, PMC).

Paparan matahari pagi sekitar 10–15 menit sudah cukup membantu tubuh menghasilkan vitamin D. Kekurangan vitamin D terbukti dapat meningkatkan risiko rakhitis pada anak, osteoporosis pada orang dewasa, hingga memperburuk osteomalasia. Tidak heran bila berjemur sebentar di bawah sinar matahari pagi sering dianjurkan sebagai terapi alami bagi kesehatan tulang.

2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Paparan sinar matahari pagi turut mendukung sistem imun. Vitamin D yang dihasilkan berperan mengaktifkan peptida antimikroba bernama cathelicidin yang mampu melawan infeksi bakteri dan virus. Penelitian William Grant dari Sunlight, Nutrition, and Health Research Center menyebut bahwa cukupnya vitamin D dapat menurunkan risiko infeksi pernapasan seperti flu musiman maupun tuberkulosis (Mead, 2008).

Artinya, rutinitas sederhana berjemur di pagi hari bisa menjadi langkah pencegahan alami terhadap penyakit, terutama di musim hujan atau saat daya tahan tubuh menurun.

3. Menjaga Kesehatan Mental dan Kualitas Tidur

Matahari pagi memiliki pengaruh besar terhadap produksi hormon di otak. Cahaya alami merangsang pelepasan serotonin, hormon yang berhubungan dengan suasana hati positif dan rasa tenang. Menurut penelitian dalam Current Opinion in Investigational Drugs (2006), kekurangan paparan cahaya dapat menurunkan serotonin dan meningkatkan risiko gangguan suasana hati seperti depresi atau seasonal affective disorder (SAD).

Selain itu, paparan cahaya pagi membantu mengatur siklus tidur melalui hormon melatonin. Orang yang rutin terkena matahari pagi cenderung memiliki pola tidur lebih baik, cepat mengantuk di malam hari, dan kualitas istirahat yang lebih optimal.

Riset dari The Lancet (1998) menemukan bahwa paparan sinar UVB mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Hal ini diduga terkait dengan peran vitamin D dalam menurunkan hormon renin yang memicu kenaikan tekanan darah, serta efek relaksasi pada otot polos pembuluh darah.

Dengan demikian, berjemur di bawah sinar matahari pagi secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular, menurunkan risiko hipertensi, serta mendukung fungsi jantung tetap optimal.

5. Mencegah Beberapa Jenis Kanker

Meskipun sinar matahari berlebih dapat meningkatkan risiko kanker kulit, penelitian menunjukkan bahwa kekurangan paparan sinar matahari justru berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker lain, seperti kanker payudara, usus besar, dan prostat. Sebuah studi klinis oleh Joan Lappe (2007, American Journal of Clinical Nutrition) menyebut bahwa suplementasi vitamin D dan kalsium mampu menurunkan angka kejadian kanker hingga 60% pada perempuan pascamenopause.

Hal ini menunjukkan bahwa manfaat matahari pagi dalam jumlah cukup lebih besar dibanding risikonya, selama dilakukan dengan bijak tanpa paparan berlebihan.

6. Membantu Mengontrol Gula Darah

Studi yang dipublikasikan di Progress in Biophysics and Molecular Biology (2006) menemukan hubungan antara kadar vitamin D dengan resistensi insulin. Orang dengan kadar vitamin D cukup cenderung memiliki kontrol gula darah lebih baik, sehingga paparan sinar matahari pagi bisa membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, berjemur sambil beraktivitas fisik ringan di pagi hari, seperti berjalan atau berolahraga, semakin meningkatkan manfaat ini karena tubuh aktif membakar energi.

Sinar matahari pagi dalam jumlah cukup membantu memperbaiki kondisi kulit tertentu. Fototerapi menggunakan cahaya UV bahkan digunakan dalam dunia medis untuk mengatasi psoriasis, eksim, hingga jerawat. Namun, tentu saja paparan ini harus terbatas di jam pagi, karena sinar matahari siang yang terlalu kuat justru merusak kulit.

FAQ tentang Matahari Pagi

1. Kapan waktu terbaik untuk berjemur di bawah matahari pagi?

Waktu terbaik adalah antara pukul 07.00–09.00, ketika sinar UVB cukup tetapi belum terlalu kuat sehingga aman untuk kulit.

2. Berapa lama sebaiknya berjemur untuk mendapatkan manfaat maksimal?

Sekitar 10–20 menit sudah cukup bagi kebanyakan orang. Durasi bisa berbeda tergantung warna kulit, usia, dan kondisi kesehatan.

3. Apakah matahari pagi bisa membahayakan kulit?

Matahari pagi relatif aman, tetapi paparan berlebihan tetap berisiko menyebabkan iritasi. Gunakan pelindung seperti topi bila berada di luar lebih lama.

4. Apakah orang berkulit gelap butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan manfaatnya?

Ya, kulit gelap memiliki lebih banyak melanin sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk memproduksi vitamin D dari sinar matahari.

5. Apakah manfaat matahari pagi bisa digantikan dengan suplemen vitamin D?

Suplemen bisa membantu, tetapi sinar matahari memberikan efek tambahan seperti peningkatan hormon serotonin dan melatonin yang tidak bisa sepenuhnya digantikan suplemen.