SELAMAT datang di kumpulan 100 pantun lucu yang dijamin bikin kamu tertawa ngakak! Pantun jenaka ini cocok untuk menghibur teman, keluarga, atau digunakan dalam acara seru. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, pantun-pantun ini pas untuk semua usia. Yuk, simak daftar pantun lucu berikut ini dan pilih favoritmu!
Pantun lucu adalah cara kreatif untuk mencairkan suasana. Selain menghibur, pantun jenaka juga bisa mempererat hubungan sosial. Dengan 100 pantun lucu ini, kamu bisa membuat orang-orang di sekitarmu tersenyum lebar. Pantun ini juga mudah dihafal, sehingga cocok untuk anak-anak hingga dewasa.
Berikut adalah 100 pantun lucu yang sudah kami susun untukmu. Setiap pantun dirancang agar mudah dibaca dan penuh humor. Ayo, mulai tertawa!
Pagi cerah burung berkicau,
Di tepi sawah petani menanam.
Kalau wajahmu penuh tato,
Jangan lupa pakai bedak madam!
Ke pasar beli ikan segar,
Ikan dimasak dengan bumbu.
Kalau kamu bukan penutup,
Mengapa hatiku selalu rindu?
Pohon kelapa tinggi menjulang,
Daunnya hijau bergoyang-goyang.
Jangan suka menutup buku,
Nanti otakmu jadi peyang!
Di tepi pantai pasir putih,
Ombak datang membawa ikan.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa tidur malam?
Bunga mawar harum baunya,
Tumbuh mekar di tepi taman.
Kalau kamu bukan harimau,
Mengapa suaramu menggelegar?
Pagi cerah burung bernyanyi,
Di dahan pohon hinggap merpati.
Kalau kamu bukan penyanyi,
Mengapa suaramu begitu merdu?
Ke kebun petik buah mangga,
Mangga manis rasanya segar.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa hatiku selalu dag-dig-dug?
Di sawah petani menanam padi,
Padi subur di tepi kali.
Kalau kamu bukan penutup,
Mengapa aku selalu kangen?
Bunga melati harum mewangi,
Tumbuh di tepi kolam ikan.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa lupa?
Pagi cerah burung berkicau,
Di tepi sawah bunga bermekar.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa tidur?
Ke pasar beli ikan teri,
Ikan dimasak dengan sambal.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa hatiku selalu kacau?
Pohon kelapa tinggi menjulang,
Daunnya hijau bergoyang-goyang.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa fokus?
Di tepi pantai ombak berderu,
Pasir putih lembut di kaki.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku selalu gelisah?
Bunga mawar harum baunya,
Tumbuh mekar di tepi taman.
Kalau kamu bukan bintang,
Mengapa matamu begitu cerah?
Pagi cerah burung bernyanyi,
Di dahan pohon hinggap merpati.
Kalau kamu bukan dokter,
Mengapa hatiku sembuh karenamu?
Ke kebun petik buah mangga,
Mangga manis rasanya segar.
Kalau kamu bukan maling,
Mengapa hatiku kau curi cepat?
Di sawah petani menanam padi,
Padi subur di tepi kali.
Kalau kamu bukan pelukis,
Mengapa wajahmu penuh warna?
Bunga melati harum mewangi,
Tumbuh di tepi kolam ikan.
Kalau kamu bukan artis,
Mengapa senyummu begitu memukau?
Pagi cerah burung berkicau,
Di tepi sawah bunga bermekar.
Kalau kamu bukan penutup,
Mengapa aku tak bisa move on?
Ke pasar beli ikan teri,
Ikan dimasak dengan sambal.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku selalu ingin bertemu?
Pohon kelapa tinggi menjulang,
Daunnya hijau bergoyang-goyang.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa hatiku selalu resah?
Di tepi pantai ombak berderu,
Pasir putih lembut di kaki.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa berhenti memikirkanmu?
Bunga mawar harum baunya,
Tumbuh mekar di tepi taman.
Kalau kamu bukan penyanyi,
Mengapa suaramu selalu terngiang?
Pagi cerah burung bernyanyi,
Di dahan pohon hinggap merpati.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa melupakannya?
Ke kebun petik buah mangga,
Mangga manis rasanya segar.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa hatiku selalu kacau?
Di sawah petani menanam padi,
Padi subur di tepi kali.
Kalau kamu bukan penutup,
Mengapa aku tak bisa tidur nyenyak?
Bunga melati harum mewangi,
Tumbuh di tepi kolam ikan.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku selalu gelisah?
Pagi cerah burung berkicau,
Di tepi sawah bunga bermekar.
Kalau kamu bukan bintang,
Mengapa wajahmu selalu bersinar?
Ke pasar beli ikan teri,
Ikan dimasak dengan sambal.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa fokus belajar?
Pohon kelapa tinggi menjulang,
Daunnya hijau bergoyang-goyang.
Kalau kamu bukan dokter,
Mengapa hatiku sembuh saat bertemu?
Di tepi pantai ombak berderu,
Pasir putih lembut di kaki.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku selalu rindu?
Bunga mawar harum baunya,
Tumbuh mekar di tepi taman.
Kalau kamu bukan maling,
Mengapa hatiku kau curi setiap hari?
Pagi cerah burung bernyanyi,
Di dahan pohon hinggap merpati.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa lupa senyummu?
Ke kebun petik buah mangga,
Mangga manis rasanya segar.
Kalau kamu bukan penutup,
Mengapa aku tak bisa berhenti memikirkanmu?
Di sawah petani menanam padi,
Padi subur di tepi kali.
Kalau kamu bukan artis,
Mengapa wajahmu selalu di pikiranku?
Bunga melati harum mewangi,
Tumbuh di tepi kolam ikan.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa hatiku selalu dag-dig-dug?
Pagi cerah burung berkicau,
Di tepi sawah bunga bermekar.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa tidur nyenyak?
Ke pasar beli ikan teri,
Ikan dimasak dengan sambal.
Kalau kamu bukan pelukis,
Mengapa hidupku penuh warna karenamu?
Pohon kelapa tinggi menjulang,
Daunnya hijau bergoyang-goyang.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku selalu ingin dekat?
Di tepi pantai ombak berderu,
Pasir putih lembut di kaki.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa melupakannya?
Bunga mawar harum baunya,
Tumbuh mekar di tepi taman.
Kalau kamu bukan bintang,
Mengapa matamu begitu indah?
Pagi cerah burung bernyanyi,
Di dahan pohon hinggap merpati.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa fokus kerja?
Ke kebun petik buah mangga,
Mangga manis rasanya segar.
Kalau kamu bukan dokter,
Mengapa hatiku sembuh saat tersenyum?
Di sawah petani menanam padi,
Padi subur di tepi kali.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku selalu gelisah tanpamu?
Bunga melati harum mewangi,
Tumbuh di tepi kolam ikan.
Kalau kamu bukan maling,
Mengapa hatiku kau curi begitu cepat?
Pagi cerah burung berkicau,
Di tepi sawah bunga bermekar.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa move on?
Ke pasar beli ikan teri,
Ikan dimasak dengan sambal.
Kalau kamu bukan artis,
Mengapa senyummu begitu menawan?
Pohon kelapa tinggi menjulang,
Daunnya hijau bergoyang-goyang.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa aku tak bisa tidur nyenyak?
Di tepi pantai ombak berderu,
Pasir putih lembut di kaki.
Kalau kamu bukan penyakit,
Mengapa hatiku selalu resah?
Bunga mawar harum baunya,
Tumbuh mekar di tepi taman.
Kalau kamu bukan penutup,
Mengapa aku selalu kangen?
Pag...