Liputan6.com, Jakarta - Film Lyora: Penantian Buah Hati telah tayang serentak di bioskop tanah air mulai hari Kamis, 7 Agustus 2025. Film ini mengangkat sebuah tema yang sangat relevan bagi banyak pasangan, yaitu perjalanan penuh perjuangan dalam menantikan kehadiran seorang anak.
Film ini berpusat pada kehidupan pasangan suami istri, Meutya dan Fajrie yang tampak harmonis. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, tersimpan sebuah kerinduan mendalam untuk melengkapi keluarga mereka dengan tangisan seorang bayi. Film ini terinspirasi dari kisah nyata Menteri Komunikasi Digital sekaligus mantan presenter Metro TV Meutya Hafid dengan suaminya, Noer Fajrieansyah.
Di tangan sutradara Pritagita Arianegara dan produksi Paragon Pictures, Lyora mencoba menyoroti kekuatan cinta, kesabaran, dan keteguhan hati di tengah cobaan yang panjang. Film ini juga mengangkat tema yang jarang dibahas secara terbuka, yaitu tentang infertilitas dan bayi tabung (IVF).
Film penuh sentuhan emosional ini tentunya menggandeng aktor dan aktris senior untuk mengeksekusinya dengan maksimal. Setidaknya, ada 3 pemeran kuat dalam film ini yang siap menghidupkan kisah inspiratif ini.
Marsha Timothy sebagai Meutya Hafid
Sebagai pemeran utama, Marsha Timothy menggambarkan Meutya Hafid sebagai wanita karier sukses yang memendam kerapuhan dan kerinduan mendalam untuk menjadi seorang ibu di balik citra sempurnanya.
Marsha menampilkan spektrum emosi yang kompleks, mulai dari harapan hingga keputusasaan, saat menghadapi kegagalan program kehamilan berulang kali. Aktingnya yang otentik menjadi representasi para pejuang dua garis, di mana ia harus mampu menyampaikan pergulatan batin yang tak terucap antara menjaga profesionalisme dan menanggung kehancuran hati.
Marsha sendiri pernah meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik berkat peran ikoniknya dalam Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang juga mendapat sorotan internasional. Rekam jejaknya yang kuat sebagai aktris papan atas Indonesia, didukung oleh berbagai film penting lainnya seperti Pintu Terlarang dan Noktah Merah Perkawinan, menegaskan kapasitasnya untuk menghidupkan karakter Meutya dengan kedalaman dan kualitas akting yang luar biasa.
Darius Sinathrya sebagai Noer Fajrieansyah
Dalam film Lyora: Penantian Buah Hati, Darius Sinathrya memerankan Fajrie, suami dari Meutya Hafid. Karakternya digambarkan sebagai sosok penyabar dan suportif yang perannya menekankan bahwa perjuangan memiliki keturunan adalah sebuah perjalanan bersama, bukan beban satu pihak.
Fajrie tidak hanya menjadi sumber kekuatan bagi Meutya, tetapi perannya juga mengeksplorasi sisi maskulin dalam menghadapi harapan dan kekecewaan secara internal. Melalui akting yang menonjolkan "kekuatan tenang" dan empati, Darius menampilkan sosok suami setia yang menjadi penyeimbang dari gejolak emosi istrinya.
Rekam jejak Darius di dunia perfilman mencakup berbagai genre, dengan penampilan di film-film ternama seperti Naga Bonar Jadi 2 dan trilogi Merah Putih. Kesuksesannya juga terbukti di belakang layar, di mana ia berhasil memproduseri film Night Bus yang sukses meraih penghargaan tertinggi sebagai Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2017.
Widyawati sebagai Metty Rumaety
Aktris legendaris Widyawati juga turut memainkan peran penting sebagai Metty Rumaety, ibunda dari Meutya. Karakternya digambarkan memiliki dua sisi: di satu sisi ia adalah sumber dukungan moral, doa, dan kasih sayang yang tulus bagi putrinya. Namun di sisi lain, kehadirannya secara tidak langsung melambangkan ekspektasi keluarga untuk memiliki keturunan.
Nama Widyawati dalam dunia seni peran pun tidak main-main. Dengan rekam jejak karier yang membentang lebih dari lima dekade sejak melejit lewat film klasik Pengantin Remaja (1971), kualitas aktingnya telah diakui melalui berbagai penghargaan prestisius, termasuk beberapa Piala Citra dan penghargaan pencapaian seumur hidup (Lifetime Achievement Award).