Ada kejadian tak terduga usai peringatan Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu di Gedung DPRD, Selasa (7/10). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), yang baru saja meninggalkan lokasi acara, tiba-tiba diadang sekelompok ibu di pintu keluar gedung.
Dengan wajah penuh harap, mereka membentangkan kertas karton bertuliskan: “Bapak Dedi Tolong Bantuannya, Saya Korban Penggelapan Uang Tabungan yang Dimakan Guru. Tolong Saya Bapak Aing!”
Tulisan itu juga disertai gambar emoji sedih. Sambil menangis, salah satu ibu berteriak, “Pak Dedi tolong saya, Pak, tolong”.
Melihat kejadian itu, Dedi menghentikan mobil dinasnya dan sempat turun tangan menanyakan persoalan yang dimaksud.
“Kenapa-kenapa?” tanya Dedi.
“Soal uang tabungan, Pak,” jawab salah satu ibu.
Dedi pun menanyakan nama sekolah dan meminta nomor ponsel mereka untuk ditindaklanjuti.
Salah satu ibu yang mengadang, Iin (28), warga Kelurahan Margadadi, Indramayu, mengaku aksi itu dilakukan bersama sejumlah wali murid lain yang anaknya bersekolah di PAUD SPS Al Mursyid.
Menurut Iin, uang tabungan anak-anak mereka seharusnya dibagikan pada Juni tahun lalu, namun hingga kini belum juga diserahkan oleh pihak sekolah.
“Sampai sekarang nggak ada klarifikasi, nggak ada apa-apa dari sekolah,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia menuturkan, masalah ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Dinas Kominfo Indramayu, hingga ke pihak kepolisian. Namun belum ada perkembangan berarti.
Iin menyebut, total uang tabungan yang belum dikembalikan mencapai Rp 56 juta. Itu milik 26 murid.
“Guru di sana katanya gak tahu-menahu soal tabungan. Sementara kepala PAUD-nya kalau ditanya selalu menghindar,” jelasnya.
Ia berharap dengan mengadu ke Dedi Mulyadi masalah ini dapat diselesaikan.
“Kami cuma mau uang tabungan kami dikembalikan,” tutup Iin.