MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat sorotan dalam kunjungan ke Pangkalpinang, Bangka Belitung, pada Senin, 6 Oktober 2025. Dalam kunjungan itu, Bahlil bersama beberapa pejabat Kabinet Merah Putih menemani Presiden Prabowo Subianto meninjau kawasan smelter PT Tinindo Internusa.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Prabowo memberi keterangan pers dalam kegiatan tersebut. Saat Prabowo berbicara, Bahlil berdiri di belakang sang presiden bersama Menteri Investasi yang juga Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani. Bahlil mendapat sorotan karena gesturnya saat keterangan pers tersebut.
Momen itu terekam dalam video yang diunggah akun media sosial Sekretariat Presiden. Di YouTube, video itu berjudul "Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Rampasan Negara dari Tambang Ilegal kepada PT Timah Tbk.".
Awalnya, Prabowo menyebut rombongannya baru saja meninjau rampasan negara berupa smelter dari enam perusahaan swasta yang melanggar hukum. "Pihak berwajib, kejaksaan, sudah menyita enam smelter," kata Prabowo di awal video berdurasi 4 menit 53 detik itu.
Kemudian, Prabowo mebahas soal kerugian negara yang mencapai ratusan triliun dari operasi tambang ilegal keenam perusahaan tersebut. "Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total ya, potensi kerugian Rp 300 triliun, kerugian negara sudah berjalan Rp 300 triliun, ini kami hentikan," kata Prabowo di menit 03:23 video itu.
Ketika Prabowo menyebut kerugian negara Rp 300 triliun, Bahlil yang berdiri di belakang kepala negara tampak bereaksi. Ketua Umum Partai Golkar itu sempat melirik ke arah Rosan yang berdiri persis di sisi kanannya.
Bahlil tadinya menangkupkan tangan di depan badan, dia lalu menurunkan tangan kanannya ke paha Rosan Roeslani yang berdiri di sisinya. Bahlil lalu tampak mencubit paha mantan wakil menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu. Rosan tampak tidak bereaksi terhadap gestur Bahlil tersebut.
Tempo telah berupaya mengkonfirmasi momen tersebut kepada Rosan Roeslani pada Selasa, 7 Oktober 2025. Hingga berita ini ditulis, Rosan belum menjawab pertanyaan mengenai makna dari gestur tersebut. Tempo juga masih berupaya menghubungi Bahlil Lahadalia untuk mengkonfirmasi hal yang sama.