INFO NASIONAL - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) mengadakan “BTB Goes to School” di SDIT Al-Qudwah, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi mitigasi bencana, tetapi juga mengajak siswa berpartisipasi dalam gerakan Sedekah Tanda Syukur yang berhasil menghimpun Rp3.463.000.
Kegiatan edukasi mitigasi bencana yang diikuti 220 siswa dan tenaga pendidik tersebut bertujuan menanamkan kesadaran kesiapsiagaan sejak dini. Materi yang diberikan meliputi teori dasar kebencanaan, langkah penyelamatan diri, hingga simulasi menghadapi situasi darurat.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, mengatakan, program ini menjadi wujud nyata komitmen BAZNAS dalam menumbuhkan kesadaran serta kesiapsiagaan menghadapi bencana, khususnya bagi para siswa. “Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana. Karena itu, pendidikan mitigasi sejak dini sangat diperlukan agar generasi muda memiliki pengetahuan dan kesiapan menghadapi kondisi darurat,” kata Saidah, Jumat, 3 Oktober 2025.
Menurut Saidah, edukasi kebencanaan tidak bisa hanya dilakukan di wilayah terdampak, melainkan juga perlu menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah. Dengan begitu, siswa terbiasa memahami risiko dan cara melindungi diri sejak dini.
“Kami percaya, kesiapsiagaan adalah bagian dari pendidikan karakter. Anak-anak yang dibekali pemahaman mitigasi sejak dini akan lebih tangguh menghadapi risiko bencana,” ujarnya.
Saidah juga menilai pengumpulan Sedekah Tanda Syukur oleh para siswa menjadi bukti kepedulian mereka. “Ini contoh baik bahwa edukasi kebencanaan dapat berjalan seiring dengan pembentukan empati sosial. Anak-anak tidak hanya belajar menyelamatkan diri, tetapi juga berbagi untuk sesama,” kata dia.
Dia mengatakan, donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui program-program kemanusiaan BAZNAS. “Dengan begitu, manfaat dari kegiatan ini tidak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Saidah menegaskan, BAZNAS akan terus memperluas kolaborasi dengan sekolah untuk menghadirkan program serupa di berbagai daerah. “Semakin banyak sekolah terlibat, semakin kuat pula kesadaran kesiapsiagaan yang tumbuh di masyarakat."
Adapun, Wakil Kepala Sekolah SDIT Al-Qudwah, Ati, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Dia menilai simulasi bencana memberikan pengalaman berharga bagi para siswa.
“Masya Allah, anak-anak sangat antusias karena ini pertama kalinya kami mengadakan mitigasi bencana, khususnya gempa. Dari teori sampai simulasi, mereka mengikuti dengan penuh semangat,” ujarnya.
Ati berharap, pembelajaran yang didapat siswa tidak berhenti di sekolah. “Mudah-mudahan anak-anak juga bisa menyampaikan pengalaman ini kepada keluarganya di rumah, sehingga manfaatnya semakin luas,” ucapnya.
Dia juga menyampaikan keterbukaan pihak sekolah untuk melanjutkan kerja sama dengan BAZNAS. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut lagi, dan jika ada program lain yang melibatkan anak-anak, Insya Allah kami akan menerima dengan tangan terbuka,” ujar Ati. (*)