Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur (Jaktim) mengerahkan sebanyak 45 personel untuk menangani dan memantau genangan air atau banjir yang terjadi di sejumlah titik rawan.
"Sekitar 45 personel kami kerahkan untuk melakukan penanganan dan pemantauan genangan ataupun banjir di sejumlah titik," kata Kepala Satuan Tugas Koordinator Wilayah BPBD Jakarta Timur Ali Kojim saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ali menyebut langkah itu dilakukan sebagai respons cepat atas penyimpangan (anomali) kondisi cuaca yang belakangan masih terjadi.
Pemantauan genangan dan banjir tersebut berkolaborasi dengan jajaran Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
"Kami lakukan upaya maksimal agar genangan cepat surut. Warga perlu tetap waspada mengingat belakangan ini masih terjadi anomali cuaca," ucap Ali.
Baca juga: Pemkot Jaktim tinggikan jembatan Makasar antisipasi banjir
Personel gabungan juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik, sekaligus menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.
Ali mengimbau masyarakat agar terus memantau informasi cuaca dan melapor jika menemukan genangan atau kondisi darurat lainnya di lingkungan sekitar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm akibat luapan Sungai Ciliwung pada Selasa pagi.
Berikut 16 RT di Jakarta Timur yang terdampak banjir luapan Sungai Ciliwung hingga Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB:
1. Kel. Bidara Cina: 4 RT
Ketinggian air: 35-55 cm
2. Kel. Kampung Melayu: 4 RT
Ketinggian air: 50 cm
3. Kel. Cawang: 5 RT
Ketinggian air: 45-50 cm
4. Kel. Cillitan: 3 RT
Ketinggian air: 80 cm
Baca juga: Jaktim kebut Waduk Giri Kencana untuk atasi banjir di Cilangkap
Baca juga: Jaktim gencarkan pengerukan kali untuk atasi banjir
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.