
MANTAN kapten timnas Inggris dan legenda Liverpool, Steven Gerrard, secara blak-blakan mengungkap penyebab kegagalan generasi emas sepak bola Inggris di era 2000-an. Menurut Gerrard, ego dan rivalitas antar klub besar Inggris menjadi faktor utama mengapa tim nasional saat itu gagal meraih prestasi di level internasional.
Dalam wawancara di podcast Rio Ferdinand Presents, Gerrard menilai skuad Inggris yang dihuni pemain dari klub besar seperti Manchester United, Chelsea, dan Liverpool tidak pernah benar-benar bersatu sebagai satu tim.
“Kami semua adalah pecundang yang terlalu egois. Kalau sekarang kami bisa tertawa dan bekerja sama dengan baik sebagai pundit, kenapa dulu saat berusia 20 atau 23 tahun kami tidak bisa melakukan hal yang sama? Apakah karena ego? Apakah karena rivalitas?,” ujar Gerrard.
Gerrard menyebut persoalan itu bukan hanya sebatas persaingan di lapangan, melainkan sudah menjadi bagian dari budaya sepak bola Inggris pada masa itu.
“Budaya di Inggris waktu itu tidak mendukung kebersamaan. Kami tidak akrab, tidak terhubung, dan tidak pernah menjadi tim yang benar-benar kuat,” lanjutnya.
Generasi Emas yang Gagal Bersinar
Gerrard merupakan bagian dari generasi emas Inggris yang dihuni banyak bintang besar seperti David Beckham, Frank Lampard, John Terry, Paul Scholes, Rio Ferdinand, Wayne Rooney, dan Ashley Cole. Meski memiliki kualitas luar biasa di level klub, skuad tersebut tak pernah melampaui babak perempat final di turnamen besar seperti Piala Dunia atau Euro, meski sudah berganti pelatih beberapa kali.
Sebaliknya, banyak dari mereka justru meraih kesuksesan besar di klub masing-masing. Gerrard sendiri sukses membawa Liverpool menjuarai Liga Champions 2005, sementara rekan-rekannya di Chelsea dan Manchester United juga meraih berbagai gelar domestik dan Eropa.
Bandingkan Era Southgate dan Tuchel
Gerrard menilai, salah satu keunggulan terbesar di era Gareth Southgate yang melatih sebelum Thomas Tuchel adalah kemampuannya membangun hubungan harmonis antar pemain.
Ia menegaskan bahwa secara kualitas, skuad Inggris saat ini sebenarnya tidak kalah dibanding masa generasinya dulu.
“Gareth Southgate sering diremehkan, padahal ia berhasil menciptakan hubungan kuat di dalam tim,” kata Gerrard.
Sejak era Gerrard, timnas Inggris memang belum pernah meraih trofi besar setelah menjuarai Piala Dunia 1966. Namun di bawah Southgate, Inggris dua kali melaju ke final Kejuaraan Eropa (Euro), sebelum akhirnya sang pelatih mundur usai kekalahan di Euro 2024.
Kini, posisi manajer diisi oleh Thomas Tuchel, pelatih asal Jerman yang diharapkan mampu membawa Inggris melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2026.
Skuad Inggris saat ini diisi banyak pemain muda berbakat yang sudah menjadi bintang di klub top Eropa, seperti Jude Bellingham, Bukayo Saka, Phil Foden, hingga Declan Rice. (Dhk/I-1)