Kepala Sekolah Ini Soroti Soal Jumlah Guru yang Jadi Penanggung Jawab MBG di Sekolah

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) 48 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Muhamad Zainul Diney menyoroti soal Surat Edara Badan Gizi Nasional tentang pemberian insentif bagi guru penanggung jawab program makan bergizi gratis atau MBG. Ia mengatakan tidak setuju jika hanya tiga guru saja yang ditunjuk jadi penanggung jawab pendistribusian MBG di sekolah.

Ia mengungkapkan di SMP 48 ada 24 kelas dengan jumlah 865 porsi MBG tiap harinya yang harus dibagikan ke masing-masing kelas. "Jadi kami apresiasi niat baik itu, tapi mohon dikaji ulang seperti apa kebutuhan di lapangan," ujar dia ketika ditemui di kantornya pada Senin, 6 Oktober 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Sebelumnya, BGN menerbitkan surat edaran tentang insentif guru penanggung jawab MBG di sekolah pada Senin, 29 September 2025. Dalam surat ini, BGN meminta setiap sekolah yang menjadi penerima manfaat program MBG, melalui arahan kepala sekolah wajib menunjuk 1 hingga 3 orang guru untuk menjadi penanggung jawab dalam distribusi MBG di sekolah. 

Nantinya, setiap PIC ini akan mendapatkan insentif sebesar Rp 100 ribu per hari yang disalurkan melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG masing-masing penyalur. 

Zainul keberatan dengan ide itu karena tidak ingin memberikan beban tambahan kepada guru. Lagi pula, kata dia, sekolah ini sudah tidak memilki tenaga honorer. Semua pegawai telah berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan Kontrak Kerja Individu (KKI).  

Zainul menekankan semua guru dan staf di sekolah ini sudah mendapatkan tugas masing-masing.  "Kalau nanti dia (guru) perhatiin itu (MBG) saja, kerjaan yang lainnya enggak ada. Kan repot juga kalau gitu," ucap dia. 

Tak hanya itu, ia juga khawatir pemberian insentif kepada tiga orang yang ditentukan sebagai PIC mengganggu sistem penyaluran yang sudah ada saat ini. Di SMPN 48 Jakarta, penyaluran MBG dilakukan secara gotong royong oleh wali murid bersama komite sekolah.

Komite sekolah merupakan lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan di sebuah satuan pendidikan. Dalam pelaksanaan MBG, guru di SMPN 48 Jakarta hanya berperan sebagai pengawas ketika anak-anak menyantap makanan saja. "Distribusi ke siswa, mencatat, dan lain-lain itu dilakukan oleh komite," tutur Zainul. 

Yulianti, 53 tahun, salah seorang anggota komite SMPN 48 Jakarta, juga tidak setuju jika penyaluran dialihkan kepada guru, apalagi hanya tiga orang. Ia menceritakan setiap hari paling sedikit ada 10 orang yang mereka tunjuk sebagai penyalur MBG. Tenaga penyalur itu berasal dari wali murid yang berperan sebagai koordinator kelas. 

Koordinator kelas bersama komite sekolah masing-masing mendapatkan jadwal berjaga setiap dua hari dalam seminggu. "Kalau bisa jangan tiga orang kalau memang pemerintah ada rencana begitu, kita aja dua belas orang ini gotong royong," tutur Yulianti kepada Tempo.

Ketika ditemui pagi itu, Yulianti dan 11 orang tua murid lainnya tengah bersiap-siap untuk membagikan MBG yang sudah mereka jejerkan di ruang laboratorium IPA. Hari itu makanan diantar lebih pagi sekitar pukul 09.30 WIB. 

Namun begitu, makanan tetap dibagikan sesuai jadwal yakni pukul 11.30 siang, saat siswa memasuki jam istirahat kedua. Sistem pembagiannya, setiap kelas ada 6 orang yang piket menjemput MBG dari ruangan penyimpanan sementara. Ketika para perwakilan dari 24 kelas mulai antre,  orang tua murid mulai berbagi tugas. 

Sebanyak dua orang bertugas mencatat jumlah siswa yang hadir berdasarkan keterangan dari siswa piket, lalu sepuluh orang lainnya bertugas menyalurkan MBG ke siswa. Setiap satu siswa akan mengangkut 1 renteng MBG yang berisi 5 ompreng. 

Pantauan Tempo, suasana pembagian makanan berlangsung sangat ramai dan riuh. Puluhan siswa yang sedang antre terlihat bermain-main dengan saling mendorong satu sama lain, sebagian yang melihat ikut tertawa. Para petugas dan beberapa guru yang mendampingi pembagian juga tampak biasa dengan situasi ramai tersebut. "Yang rapih, jangan main-main terus," ucap seorang guru perempuan kepada kerumunan itu. 

Yulianti menuturkan sistem pembagian yang melibatkan orang tua murid  berlangsung setelah satu bulan sekolah ini menerima MBG pada Maret lalu. Komite dan sekolah berupaya mencari cara agar makanan terdistribusikan dengan baik tapi juga tidak membebani guru yang sudah bertugas mengajar. "Jadi kami (komite) kompak bergiliran. Insya Allah tidak menganggu kegiatan masing-masing," tuturnya.

Kemudian, setelah siswa selesai menyantap makanan sekitar jam 1 siang, wali murid dan komite yang bertugas kembali bekerja merapikan wadah makanan. Mereka menyusun kembali ratusan ompreng yang dikembalikan oleh siswa itu di atas meja seperti semula. Sembari merapikan, mereka juga sesekali mengikat ulang ompreng yang sudah disusun per lima wadah oleh guru wali kelas. 

Read Entire Article