Pecinta Kucing Wajib Waspada! Infeksi Toksoplasma Bisa Picu Uveitis dan Kebutaan

13 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Ancaman kebutaan kini mengintai pecinta kucing. Dokter Spesialis Sub Spesialis Ocular Infection and Immunology, JEC Eye Hospitals and Clinics, Eka Octaviani Budiningtyas atau Vani, mengatakan infeksi parasit toksoplasma yang bisa dibawa oleh kucing merupakan salah satu penyebab peradangan mata atau uveitis.

Uveitis adalah penyakit peradangan yang terjadi di uvea, lapisan bagian tengah dalam mata yang meliputi iris, badan siliaris, hingga koroid. Salah satu faktor pemicu dari penyakit ini adalah infeksi.

"Infeksi yang paling sering bisa bakteri, virus, atau parasit. Sering dengar tokso? 'Mata saya kena tokso'... Nah, itu sebenarnya uveitis okular toxoplasmosis. Itu hanya sebagian kecil dari penyebab uveitis yang sering kita dengar," kata Vani di acara 'Gangguan Retina dan Uveitis: Masalah Penglihatan yang Sering Terabaikan' pada Rabu, 27 September 2025.

Pada kesempatan yang sama, Direktur RS Mata JEC @ Menteng, Referano Agustiawan menyebut bahwa toksoplasma bisa menular melalui kucing yang tidak terawat dengan baik.

"Jadi, toksoplasma itu inangnya di usus kucingnya. Kebetulan kucingnya tidak terawat dengan baik, kemudian kotoran kucingnya. Kebetulan kita nyium-nyium kucingnya, itu masuk ke tubuh kita juga bisa kena," kata Referano.

Penyakit Uveitis Bisa Mengintai Siapa Saja

Selain itu, Referano menyebut bahwa toksoplasma juga bisa ditularkan melalui kontak dengan unggas yang terkontaminasi, misalnya dengan memakan daging yang kurang matang, yang mengandung Toxoplasma.

Uveitis bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa penyakit ini bisa menyerang usia anak-anak.

"Jadi ini merupakan kegawatan di mata, karena sebenarnya dia butuh early treatment, early diagnosis, agar kita bisa mencegah komplikasi yang sangat tidak kita inginkan, yaitu kebutaan," ujar Vani.

Vani menyebut bahwa tanda yang paling terlihat dari adanya peradangan pada lapisan mata adalah mata merah. Namun, tidak semerta-merta mata merah berarti penyakit uveitis, ada tanda tersendiri.

"Tapi belum tentu mata merah yang seperti sering kita tahu, merah, belekan, berair. Kadang-kadang uveitis tidak belekan, tapi kadang-kadang berair. Cuma mata merah prominent banget," ujar Vani.

Gejala Penyakit Uveitis

Penyebab penyakit ini secara umum terbagi menjadi empat, yaitu infeksi, autoimun, trauma pada mata, dan idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).

Vani menyebut penyakit uveitis terdiri dari tiga jenis, sesuai dengan tempat terkenanya. Uveitis anterior yaitu yang mengenai uvea bagian depan, uveitis intermediate yang mengenai uvea bagian tengah, uveitis posterior yang mengenai uvea bagian belakang, dan pan uveitis yang mengenai semua bagian dari depan hingga belakang.

Uveitis kerap tidak terdeteksi sejak awal karena gejalanya mirip dengan iritasi mata yang dianggap biasa.

Menurut Vani, gejala utama yang harus diwaspadai adalah mata merah, nyeri saat terkena cahaya, melihat bintik hitam, dan penglihatan yang kabur.

1. Mata Merah

Ketika mata mengalami peradangan, beberapa tanda bisa muncul. Vani mengatakan salah satu tanda yang paling sering disadari adalah mata merah.

Lebih lanjut, Vani, menjelaskan, mata merah sendiri hanya sinyal bahwa telah terjadi peradangan di mata. Untuk mengetahui letak peradangannya, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ketika peradangan mengenai retina, ini yang menyebabkan hilangnya penglihatan. Jika peradangan parah, pendarahan bisa terjadi, dan lebih parah lagi bisa menyebabkan retina lepas.

"Jadi, kalau matanya merah, kita jangan so sure nih, 'Oh mata saya merah karena kelilipan misalnya'. Tentu bisa saja dia uveitis," ujarnya.

2. Sensitif Cahaya atau Fotofobia

Selain mata merah, uveitis juga sering ditandai dengan sensitifitas terhadap cahaya, atau yang disebut fotofobia. Fotofobia adalah kondisi di mana terjadi nyeri hebat di bagian mata ketika terkena cahaya.

"Yang paling khas lagi adalah fotofobia atau light sensitivity. Jadi, kalau lihat cahaya, sakit banget," ujar Vani.

3. Floaters

Gejala lain akibat penyakit uveitis adalah munculnya bayangan hitam kecil yang bergerak di lapang pandang, yang dikenal sebagai floaters. Umumnya berlangsung secara berulang.

"Di uveitis juga bisa ada floaters. Jadi kita lihat bayangan hitam terbang-terbang gitu kesana kemari, nah itu biasanya di dalamnya bisa terjadi ada peradangan," kata Vani.

4. Penglihatan Buram

Selain itu, ada pula kasus uveitis tanpa mata merah, di mana pandangan seketika menjadi kabur.

"Kalau misalnya uveitis itu tidak selalu merah. Kadang-kadang pasien datang dengan penglihatan buram, tapi tidak ada merahnya," kata Vani.

Uveitis memiliki penyebab yang beragam, sehingga penanganannya tidak bisa disamaratakan. Penanganan uveitis harus disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya.

Cara Menangani Uveitis

Pada kesempatan yang sama, Direktur RS Mata JEC @ Menteng, Referano Agustiawan, menegaskan bahwa diagnosis adalah langkah paling penting untuk menangani uveitis.

"Diagnosis di sini sangat penting untuk menentukan langkah kita selanjutnya," katanya.

Referano menyebut penanganan kasus ini disesuaikan dengan penyebab penyakitnya. Prosedur pengobatan yang bisa dilakukan adalah prosedur non-bedah maupun prosedur bedah.

"Non-bedah sendiri bisa hanya dengan obat-obatan tetes, obat-obatan diminum, kemudian infus, sampai dengan operasi. Operasi bisa dilakukan dengan tindakan vitrectomy, untuk membersihkan radang atau mengatasi komplikasi yang bisa terjadi akibat uveitis," ujar Referano.

Pasien disarankan untuk tidak menunda mencari pertolongan begitu mengalami gejala uveitis. Referano mengingatkan agar berhati-hati menggunakan obat-obatan alternatif yang malah bisa memperparah kondisi.

"Jadi, pengobatan alternatif seringkali membutuhkan biaya yang lebih besar daripada pengobatan di dokter. Itu tantangan paling besar," ujarnya.

Read Entire Article