
JOHN Clarke, 81, dari Inggris; Michel Devoret, 72, dari Prancis; dan John Martinis, 67 dari Amerika Serikat diumumkan sebagai penerima Hadiah Nobel Fisika pada Selasa (7/10).
Ketiganya dianugerahi atas penelitian penting yang menghubungkan teori mekanika kuantum dengan penerapan nyata dalam sistem listrik.
Menurut juri Nobel, penghargaan ini diberikan atas penemuan penerowongan mekanika kuantum makroskopis dan kuantisasi energi dalam rangkaian listrik.
Penerowongan Kuantum di Dunia Nyata
Mekanika kuantum menggambarkan perilaku benda-benda di skala sangat kecil yang sering kali bertentangan dengan logika sehari-hari.
Jika sebuah bola biasa akan memantul saat menabrak dinding, partikel kuantum justru dapat menembusnya. Ini fenomena yang dikenal sebagai penerowongan kuantum.
Penelitian yang dilakukan pada 1980-an oleh ketiga ilmuwan ini membuktikan bahwa fenomena tersebut bisa diamati pada skala makroskopis menggunakan material superkonduktor.
Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menyebut, eksperimen mereka menunjukkan bahwa sifat-sifat aneh dunia kuantum dapat diwujudkan dalam sistem yang cukup besar untuk digenggam.
Penemuan itu kemudian membuka jalan bagi pengembangan teknologi kuantum modern, termasuk komputer kuantum, kriptografi kuantum dan sensor presisi tinggi.
Fondasi Teknologi Masa Depan
Ketua Komite Nobel Fisika, Olle Eriksson, menyampaikan bahwa temuan ini menegaskan relevansi mekanika kuantum yang berusia lebih dari satu abad.
"Sungguh luar biasa dapat merayakan mekanika kuantum yang telah berusia seabad terus-menerus menawarkan kejutan-kejutan baru. Hal ini juga sangat bermanfaat, karena mekanika kuantum adalah fondasi dari semua teknologi digital," katanya dikutip AFP, Selasa (7/10).
Clarke, kini mengajar di University of California, Berkeley. Devoret, merupakan profesor di University of California, Santa Barbara, serta profesor emeritus di Universitas Yale. Martinis, yang lahir pada 1958, juga mengajar di UC Santa Barbara.
"Sederhananya, ini kejutan terbesar dalam hidup saya," kata Clarke melalui sambungan telepon saat pengumuman penghargaan.
"Saya sama sekali tidak pernah terpikir bahwa ini mungkin menjadi dasar dari Hadiah Nobel," sebutnya.
Menurut Clarke, para ilmuwan saat itu hanya fokus pada eksperimen tanpa membayangkan dampak besar dari hasil penelitian mereka.
"Kami sama sekali tidak terpikir bahwa penemuan ini akan memiliki dampak yang begitu signifikan," tambahnya.
Rangkaian Penghargaan Nobel 2024
Hadiah Fisika merupakan penghargaan kedua yang diumumkan tahun ini, setelah Nobel Kedokteran yang diterima Mary Brunkow, Fred Ramsdell, dan Shimon Sakaguchi atas penemuan mereka tentang sistem kekebalan tubuh manusia.
Tahun lalu, penghargaan yang sama diberikan kepada Geoffrey Hinton dan John Hopfield atas kontribusi mereka dalam pengembangan dasar kecerdasan buatan.
Pengumuman Nobel Kimia dijadwalkan pada Rabu (8/10) diikuti oleh Sastra pada Kamis dan Perdamaian pada Jumat (9/10). Sementara itu, Hadiah Nobel Ekonomi akan menjadi penutup musim Nobel pada 14 Oktober.
Para pemenang akan menerima diploma, medali emas, dan hadiah senilai US$1,2 juta dalam upacara resmi di Stockholm pada 10 Desember. Ini bertepatan dengan peringatan wafatnya Alfred Nobel pada 1896. (AFP/I-2)