KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan tim gabungan masih mencari 49 korban insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Memasuki hari keenam ini, tim gabungan fokus untuk membersihkan lokasi supaya alat berat bisa masuk lokasi kejadian.
"Masih hilang itu 49. Kami fokus pada pembersihan masif supaya alat berat bisa ke titik runtuh," kata dia dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dia mengatakan tim sudah mengidentifikasi keberadaan sejumlah korban di lokasi reruntuhan. Dia berharap tim gabungan bisa menemukan korban. "Sudah diidentifikasi secara masif. Kami bersihkan puing bangunan sehingga jenazah bisa diambil," kata dia.
Tim gabungan sejauh ini sudah menemukan 9 jenazah per Jumat, 5 Oktober 2025. Sembilan jenazah itu masih dalam proses identifikasi. Proses identifikasi membutuhkan waktu beberapa hari.
Dia mengatakan tim mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi korban. Salah satu kesulitannya korban belum memiliki Kartu Tanda Penduduk sehingga sidik jari sulit dikenali. "Tapi kami akan menggunakan tes DNA," ujar dia.
Selain itu, kondisi korban sudah banyak berubah karena alat berat baru bisa mengevakuasi setelah 3 hari kejadian. Masalah itu yang menyebabkan identifikasi tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Dia menjelaskan jenazah yang ditemukan tidak bisa langsung diberikan kepada keluarga korban. Jenazah akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi. Dia mengimbau keluarga korban menunggu di RS Bhayangkara saja. "Lebih baik ditunggu RS di sana karena fasilitas dan logistik memadai," kata dia.
Pada Senin, 29 September lalu, bangunan empat lantai milik pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, roboh. Ketika itu ratusan santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah di lantai dua yang difungsikan sebagai musala.
Hingga kini, tim gabungan masih menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk mencari puluhan korban yang belum ditemukan. Berdasarkan data sementara yang telah dihimpun oleh BNPB, jumlah korban terdampak secara keseluruhan mencapai 166 orang.
Dalam perkembangan terakhir, petugas gabungan kembali menemukan satu jenazah pada Sabtu ini. Sehingga jumlah korban meninggal saat ini mencapai 14 santri.
Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam tulisan ini