PETUGAS gabungan kembali menemukan satu jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Jumlah korban meninggal dunia saat ini mencapai 14 santri.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Hari ini kami update, total sudah ditemukan 14 jenazah. Semalam, tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah pukul 23.00 WIB," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI, Suharyanto saat memberikan keterangan pers di posko gabungan.
Sejak proses evakuasi berlangsung pada hari pertama, jumlah santri meninggal dunia mencapai 14 orang. Sementara, 49 lainnya masih belum ditemukan.
“Total keseluruhan korban itu 167 orang. Sudah ketemu 118 orang, terdiri dari 104 santri selamat dan 14 meninggal dunia. Jumlah santri yang belum ditemukan 49 orang,” kata Suharyanto
Suharyanto mengatakan, dari 11 jenazah yang ditemukan dalam dua hari ini, baru dua jenazah yang teridentifikasi. Sementara, sembilan lainnya masih proses karena tingkat kesulitan identifikasi yang tinggi.
“Korban anak-anak ini belum punya KTP, belum ada data biometrik. Oleh karena itu, identifikasi hanya bisa dilakukan lewat DNA dan ini butuh waktu," tutur Suharyanto.
Dia menambahkan, petugas juga menemui kesulitan dalam pengenalan visual jenazah. Sebab, bentuk jenazah sudah banyak berubah.
Pihaknya juga telah menyampaikan proses evakuasi kepada keluarga korban. Saat ini, tim gabungan fokus untuk percepatan evakuasi. Terlebih, alat berat sudah dikerahkan selama tiga hari.
Menurut Suharyanto, posko gabungan untuk keluarga korban juga telah dipindahkan ke RS Bhayangkara Surabaya. Hal ini untuk menghindari keresahan di lapangan.
"Ke depan, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara. Bukan lagi ditunjukkan di lokasi. Keluarga kami minta menunggu di rumah sakit agar tenang menunggu proses identifikasi," paparnya.