Jadi intinya...
- Pergelaran seni "Tutur Puan" digelar MSI di Djakarta Theatre pada 13 Agustus 2025.
- Happy Salma menghadapi tantangan menyatukan cerita, teknis, dan waktu dalam produksi.
- Pertunjukan ini bertujuan melestarikan seni budaya Indonesia dan mendukung sanggar seni.
Liputan6.com, Jakarta Pergelaran seni Tutur Puan digelar Mitra Seni Indonesia (MSI) di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025). Happy Salma menjabat sebagai Creative Director dibantu sutraara MN Qomaruddin dan penulis skenario Felix K Nesi.
Sejumlah seniman papan atas Tanah Air terlibat dari Christine Hakim, Marini, Shelomita, Tika Bisono, Marcella Zalianty, Olga Lidya, Den Bagus, Widi Mulia hingga mantan Menteri Perdagangan RI, Marie Elka Pangestu.
Kepada Showbiz Liputan6.com, Happy Salma mengakui menggelar pertunjukan seni termasuk teater bukan hal baru. Namun, “Tutur Batin” sangat menantang. Setidaknya ada tiga tantangan yang mesti dihadapi bintang sinetron Dari Lubuk Hatiku.
“Pertama, menjahit cerita, karena ada banyak hal yang ingin disampaikan tentang kekayaan Indonesia dari masa lalu, masa depan dan sekarang. Bagaimana saya beradampingan dengan penulis dan sutradara?” kata Happy Salma.
Ketika berkesan di hati akan berkesan di hati orang lain
Butuh Kebesaran Hati
Tantangan ini termasuk menyatukan ide para anggota MSI yang beragam namun sejatinya memiliki cita-cita yang sama. Kedua, teknis kerja. MSI sudah terbiasa bikin pertunjukan dengan gaya khasnya sendiri. Happy Salma tak mau menghilangkan keautentikan para ibu anggota MSI.
“Bagaimana untuk mengolaborasikan itu, butuh kebesaran hati untuk kita saling menerima dan mendukung. Ketiga, waktu. Dalam Tutur Batin banyak sekali yang terlibat tapi bagaimana waktu bukan jadi halangan ketika ada keinginan besar,” ia menyambung.
“Kurang lebih tiga bulan, prosesnya lumayan padat. Kami punya kerja-kerja parsial. Jadi tim departemen kerja masing-masng lalu berkumpul ketika jadi menjelang pertunjukan. Kalau bersama ibu-ibu untuk berlatih bisa 6 bulanan,” ujar Happy Salma.
Terang-terangan bintang film Guna-Guna Isri Muda mengaku tak kapok bekerja sama dengan para ibu di MSI. Happy Salma menyimpulkan, kerja kolaboratif sangat menyenangkan. Saat para perempuan cantik dan punya passion berkumpul, hasil akhirnya dahsyat.
Terharu Naskah Karya Felix K Nesi
Christine Hakim tampil di panggung sebagai tokoh inspiratif masa kini. Dalam Tutur Puan juga ditampilkan sejumlah tokoh perempuan dengan kontribusi nyata bagi Indonesia dari era RA Kartini hingga Dewi Sartika. Christine Hakim bangga terlibat dalam Tutur Puan.
“(Teteh Happy Salma) ini anak saya paling tua, Reza Rahadian nomor dua. Teteh kalau mengajak sudah tahu bahwa saya enggak suka dikasih dialog yang panjang-panjang karena dari sekolah juga enggak suka kalau disuruh menghafal,” cetus Christine Hakim.
Saking percaya, tiap kali Happy Salma menawarkan proyek seni, bintang film Tjoet Nja Dhien dan Badai Pasti Berlalu selalu mengiakan. Tanpa terlebih dulu mengecek detail proyek yang ditawarkan Happy Salma. Begitu pun saat diajak gabung dalam Tutur Puan.
“Iya saja saya padahal enggak tahu itu apa. Setelah naskahnya dikirim, baru saya: Oh, ada narasi yang harus saya baca,” aku Christine Hakim. “Yang membuat saya terharu, narasi Mas Felix sangat indah, dalam, dan seakan dia suami yang baik karena sangat paham hati wanita,” sanjungnya.
Kenalkan Seni Budaya Kepada Generasi Muda
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum MSI, Sari Ramdani menyatakan Tutur Puan salah satu komitmen nyata MSI membantu masyarakat dan melestarikan kesenian Indonesia. MSI sejak lama yakin bahwa seni dan budaya aset berharga yang patut dilestarikan sekaligus dikembangkan.
“Kami mengaj...