Liputan6.com, Jakarta Penantian penggemar selama 3 tahun akhirnya terbayar lunas. Baskara Rizqullah atau yang lebih dikenal dengan nama Basboi, meluncurkan karya terbaru, sebuah mini-album (EP) bertajuk Parah Max yang dirilis secara digital pada 13 Agustus 2025.
Karya ini menjadi catatan perjalanan personal yang jujur setelah kesuksesan album debut sang rapper, Adulting for Dummies pada 2021. Lewat album ini Basboi menawarkan "obat" di tengah riuh rendahnya kehidupan.
Mini-album ini menjadi medium bagi rapper asal Medan tersebut untuk merayakan kekacauan sebagai bagian realitas yang tak terhindarkan dan perlu diterima. Basboi menjelaskan bagaimana EP ini menjadi teman seperjalanannya dalam melewati masa sulit.
"Parah Max jadi sebuah saksi perjalanan hidup gue, jadi teman gue melewati kekacauan dan jadi cara gue bertahan. Harapannya itu bisa menemani hari-hari kalian yang gue yakin enggak kalah chaos-nya," kata Basboi di Kawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan, pekan ini.
Album baru Blackpink resmi rilis pada Jumat, 2 Oktober 2020. Yang mengagumkan adalah Blackpink telah mencetak rekor baru karena pre-order 'The Album' tembus angka satu juta kopi.
Bukan Proses Yang Mulus
Lahirnya Parah Max bukan proses mulus, melainkan rangkuman berbagai badai yang menerpa Basboi. Perilisan EP ini didasari serangkaian tantangan berat, dari pembatalan album keduanya yang sudah setengah jadi, impitan ekonomi, hingga berbagai masalah personal dan sosial yang menumpuk.
Konsep Parah Max unik dan dekat dengan keseharian banyak orang. Judulnya merupakan plesetan dari merek obat sakit kepala yang akrab di masyarakat, merefleksikan tujuan musiknya sebagai sesuatu yang mudah diakses, dan dikonsumsi siapa saja yang butuh pereda dari "sakit kepala" kehidupan.
Adulting For Dummies
Basboi membedakan karya baru ini dengan album debutnya yang penuh warna ceria. Ia mengibaratkan Parah Max sebagai obat yang bisa dibeli bebas tanpa resep, dan selalu tersedia bagi yang memerlukan.
"Kalau Adulting For Dummies representatifnya sebuah buku cerita anak kecil. Kalau ini (Parah Max) representatifnya berupa sebuah obat generik over the counter," ungkap Basboi.
6 Lagu
Total sebanyak enam lagu yang disajikan Basboi dalam Parah Max. Jika sebelumnya Basboi dikenal dengan musik hip-hop yang catchy, kali ini ia tidak ragu menyisipkan nuansa hardcore punk, dengan pendekatan penulisan lirik lebih spontan.
Dalam penggarapannya, Basboi menggandeng sejumlah produser musik kenamaan seperti Kareem Soenharjo, CVX, Fat Rorry, Concerto, dan Panji Wisnu dari The Panturas (Mildwave). Sementara untuk proses mixing dan mastering, Basboi memercayakan Reonaldi Jessup alias Erik Soto.