Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa sering menimbulkan kebingungan dan perdebatan di masyarakat. Pertanyaan apakah makanan kedaluwarsa masih aman dikonsumsi menjadi krusial untuk menjaga kesehatan dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Banyak konsumen seringkali salah mengartikan makna dari berbagai label tanggal yang tertera pada produk makanan, seperti 'Expired Date' dan 'Best Before'. Kesalahpahaman ini dapat berujung pada pembuangan makanan yang sebenarnya masih layak konsumsi atau sebaliknya, mengonsumsi produk yang sudah tidak aman.
Para ahli dan badan pengawas pangan secara konsisten memberikan pedoman untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan yang dikonsumsi. Mereka menekankan bahwa meskipun beberapa makanan mungkin masih dapat dikonsumsi setelah tanggal tertentu, ada batas waktu di mana produk benar-benar tidak lagi aman dan berpotensi membahayakan kesehatan.
Perbedaan Tanggal Kedaluwarsa dan Baik Digunakan Sebelum
Penting untuk membedakan antara "Expired Date" (tanggal kedaluwarsa) dan "Best Before" (baik digunakan sebelum) karena keduanya memiliki makna yang berbeda terkait keamanan dan kualitas makanan.
Tanggal kadaluarsa adalah batas waktu terakhir suatu produk dapat dikonsumsi dengan aman. Setelah melewati tanggal ini, produk tidak lagi dijamin aman untuk dikonsumsi karena perubahan kandungan yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Produk yang memiliki tanggal kedaluwarsa biasanya adalah produk yang mudah rusak seperti daging segar, susu, dan makanan olahan tertentu. Jika suatu produk sudah melewati tanggal kadaluarsa, sebaiknya langsung dibuang, karena produk tersebut bisa berpotensi membahayakan kesehatan.
Pakar kesehatan menjelaskan tanggal kedaluwarsa merujuk pada keamanan makanan, sehingga setelah tanggal tersebut, makanan sebaiknya tidak dikonsumsi karena berisiko menimbulkan masalah kesehatan.
Penandaan "baik digunakan sebelum" mengacu pada kualitas suatu produk, bukan pada keamanannya. Artinya, produk tersebut akan memberikan rasa, tekstur, dan nilai gizi terbaik sebelum tanggal yang tertera. Setelah tanggal tersebut, produk masih bisa dikonsumsi, tetapi kualitasnya mungkin sudah menurun, seperti rasa yang tidak lagi seenak seharusnya.
Tanggal "best before" biasanya ditemukan pada produk yang lebih tahan lama seperti sereal, keripik, roti kering, dan produk kalengan. Produk yang telah melewati tanggal baik digunakan sebelum masih aman dikonsumsi selama kemasan tidak rusak dan tidak ada tanda-tanda pembusukan. Namun, penting untuk memeriksa kembali kualitas produk, seperti tekstur dan aroma, sebelum dikonsumsi.
Apakah Aman Konsumsi Makanan Kedaluarsa?
Para ahli keamanan pangan dan badan pengawas seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Indonesia sangat menganjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
Kepala Biro Hukum dan Humas BPOM, Budi Djanu Purwanto, menyarankan masyarakat tidak mengambil risiko. Jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa sebaiknya dibuang dan tidak lagi dimakan"
BPOM juga menjelaskan bahwa mutu dari suatu pangan terjamin selama belum melewati masa kedaluwarsa.
"Pangan olahan harus memenuhi kriteria keamanan, mutu, dan gizi," dikutip dari pernyataan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Hal ini menegaskan bahwa kualitas dan keamanan produk pangan sangat bergantung pada kepatuhan terhadap tanggal yang tertera pada kemasan.
Meskipun beberapa makanan dengan label "best before" masih bisa dikonsumsi setelah tanggal yang tertera, dr. Dion Haryadi menekankan pentingnya memeriksa kondisi fisik makanan tersebut sebelum dikonsumsi. Ahli keamanan pangan bertanggung jawab untuk memastikan setiap langkah dalam rantai pasokan mematuhi regulasi dan pedoman keamanan pangan, mulai dari bahan baku hingga produk jadi.
Bahaya Mengonsumsi Makanan Kedaluwarsa
Mengonsumsi makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, mulai dari gangguan ringan hingga penyakit serius. Makanan kedaluwarsa sering menjadi tempat berkembangnya bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria.
Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, demam, dan sakit perut. Dalam kasus yang parah, keracunan makanan dapat berakibat fatal, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia, sehingga sangat penting untuk menghindari konsumsi makanan yang sudah tidak layak.
Selain itu, makanan kedaluwarsa juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, nyeri lambung, dan rasa tidak nyaman setelah makan. Kandungan nutrisi dalam makanan juga akan berkurang seiring waktu, menyebabkan penurunan gizi dan manfaat kesehatan yang diharapkan.
Ciri-ciri Makanan yang Sudah Tidak Layak Konsumsi
Meskipun tanggal pada kemasan adalah indikator utama, ada beberapa ciri fisik yang menunjukkan bahwa makanan sudah tidak layak dikonsumsi. Di antaranya adalah:
- Perubahan aroma adalah salah satu tanda paling jelas. Jika tercium bau yang tidak biasa atau menyengat, sebaiknya jangan mengonsumsinya.
- Perubahan warna juga menjadi pertanda penting. Contohnya, susu y...