Liputan6.com, Jakarta Sayuran merupakan sumber utama berbagai vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk menunjang fungsi tubuh, namun kandungan nutrisinya sangat mudah berkurang bila disimpan dengan cara yang keliru. Banyak orang menyimpan sayuran begitu saja ke dalam kulkas, tanpa memperhatikan proses persiapan hingga pemilihan tempat simpan yang sesuai. Akibatnya, sayuran cepat layu, membusuk, bahkan menimbulkan bau tidak sedap di dalam kulkas, yang tentu menurunkan kualitas dan nilai gizinya secara drastis.
Metode penyimpanan sayur di kulkas bukan sekadar meletakkan dalam wadah lalu memasukkannya ke dalam laci pendingin, melainkan sebuah rangkaian proses yang harus diperhatikan sejak awal. Mulai dari tahap pencucian, pengeringan, hingga penempatan berdasarkan jenisnya, semua itu berperan besar dalam menjaga kesegaran serta mencegah kerusakan dini. Selain itu, suhu penyimpanan juga mempengaruhi stabilitas nutrisi dan ketahanan fisik sayuran, terutama untuk sayur berdaun hijau yang sangat rentan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Composition and Analysis oleh Rickman et al. (2020), kualitas nutrisi sayuran sangat dipengaruhi oleh metode penyimpanan pasca panen. Sayuran yang disimpan dengan suhu dan kelembaban yang tidak tepat menunjukkan penurunan signifikan pada kadar vitamin C dan folat, terutama dalam waktu 3–7 hari penyimpanan. Dalam penelitian tersebut menegaskan bahwa penyimpanan yang tidak sesuai dapat mempercepat kehilangan gizi penting yang dibutuhkan tubuh.
Dengan menerapkan langkah-langkah penyimpanan sayur yang benar, Anda bisa memperpanjang usia simpan sayuran hingga beberapa hari atau minggu lebih lama, tanpa mengorbankan kesegarannya. Berikut adalah panduan lengkap menyimpan sayur di kulkas secara sistematis, efektif, dan terbukti menjaga nutrisi tetap terjaga.
1. Bersihkan dan Keringkan Sayuran Sebelum Masuk Kulkas
Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum menyimpan sayur adalah mencuci seluruh bagian permukaan dengan air bersih yang mengalir, untuk menghilangkan sisa tanah, kotoran, hingga residu pestisida yang menempel. Proses pencucian ini menjadi langkah dasar penting karena sayuran yang tidak dibersihkan akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri serta jamur yang mempercepat pembusukan saat disimpan di dalam kulkas. Pastikan menggunakan tangan atau sikat lembut untuk membersihkan sayur tanpa merusak teksturnya.
Setelah dicuci, tahap berikutnya adalah mengeringkan sayuran dengan hati-hati menggunakan lap bersih atau tisu dapur yang dapat menyerap air secara optimal. Kelembaban berlebih pada permukaan sayuran dapat menjadi pemicu tumbuhnya mikroorganisme penyebab pembusukan, bahkan saat suhu kulkas sudah rendah. Menyimpan sayuran dalam kondisi masih basah akan membuat embun berkumpul di dalam wadah, mempercepat proses pelayuan dan kerusakan jaringan sel pada sayuran.
Sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, sortir sayuran yang memiliki bagian rusak, berlubang, atau mulai membusuk karena bagian tersebut dapat menyebarkan kerusakan pada bagian yang masih segar. Pemisahan ini penting untuk memperpanjang usia simpan sayuran lainnya yang masih dalam kondisi baik. Dengan tiga langkah ini—cuci, keringkan, sortir—Anda telah mempersiapkan pondasi utama agar sayuran dapat disimpan dalam kondisi optimal dan bertahan lebih lama tanpa kehilangan nilai gizinya.
2. Gunakan Wadah yang Sesuai dengan Jenis Sayur
Tidak semua sayuran cocok disimpan dalam satu jenis wadah yang sama, karena masing-masing jenis memiliki kebutuhan sirkulasi udara dan kelembaban yang berbeda. Sayuran berdaun seperti bayam, selada, dan kangkung membutuhkan kelembaban tinggi namun tetap perlu sirkulasi udara, sehingga wadah berlubang atau plastik yang tidak sepenuhnya tertutup menjadi pilihan ideal. Sebaliknya, sayuran akar seperti wortel dan lobak lebih cocok disimpan dalam wadah kedap udara untuk mencegah kekeringan berlebihan.
Menggunakan wadah khusus atau kantong penyimpanan makanan berbahan silikon, ziplock, atau kontainer plastik dengan penutup rapat akan membantu menjaga suhu serta kelembaban tetap stabil di dalamnya. Anda bisa menambahkan alas tisu dapur atau kertas roti di dalam wadah sebagai penyerap air, guna menjaga lingkungan penyimpanan tetap kering dan higienis. Hal ini efektif untuk menghindari pembentukan lendir dan bau tidak sedap akibat kelembaban yang tidak terkendali.
Penataan wadah pun sebaiknya tidak terlalu padat agar udara tetap bisa bersirkulasi, yang mencegah terjadinya pemanasan lokal atau akumulasi embun di dalam wadah. Selain itu, wadah yang bening dan transparan memudahkan Anda memantau kondisi sayuran tanpa perlu membukanya terlalu sering. Dengan pemilihan dan penggunaan wadah yang tepat, umur simpan sayuran di kulkas bisa meningkat drastis tanpa mengorbankan rasa dan kualitas gizinya.
3. Pisahkan Jenis Sayur dan Hindari Menyimpan Bersama Buah
Salah satu kesalahan umum dalam penyimpanan sayuran adalah mencampurkan berbagai jenis sayuran ke dalam satu wadah atau menempatkannya berdekatan dengan buah-buahan seperti apel, pisang, dan alpukat. Buah-buahan ini menghasilkan gas etilen yang dapat mempercepat pematangan, dan jika terkena sayuran yang sensitif terhadap etilen seperti brokoli, bayam, atau selada, maka kesegarannya akan cepat menurun. Efek etilen bahkan bisa membuat sayuran mulai membusuk hanya dalam beberapa hari meskipun disimpan dalam suhu rendah.
Selain memisahkan dari buah, penting juga untuk memilah sayuran berdasarkan jenis dan teksturnya. Sayuran berdaun lembut seperti selada dan kemangi sebaiknya disimpan terpisah dari sayuran batang keras seperti kol, wortel, dan lobak agar masing-masing mendapat kelembaban dan ventilasi yang sesuai. Campuran antara sayur berair dan sayur kering dalam satu tempat juga berisiko menyebabkan pembusukan lebih cepat karena kelembaban tidak terkontrol.
Untuk mengoptimalkan ketahanan simpan, Anda dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan kategori seperti sayuran berdaun, buah sayur (tomat, cabai, paprika), dan akar-akaran, lalu menyimpan tiap kategori dalam wadah atau rak ya...