Liputan6.com, Jakarta Pekan Menyusui Sedunia (World Breastfeeding World) yang berlangsung dari 1-7 Agustus tiap tahun bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap praktik menyusui.
Namun, di balik kampanye dan edukasi yang terus digencarkan, berbagai mitos seputar menyusui masih sering dipercaya terutama oleh para ibu baru.
Berikut mitos yang kerap ditanyakan pasien kepada konselor laktasi dokter Nia Wulan Sari di ruang praktik beserta faktanya.
1. Ibu Berpayudara Besar ASI Banyak, Benarkah?
Faktanya, ukuran payudara tidak memengaruhi banyak atau sedikitnya ASI. Kebanyakan ibu dengan payudara besar ASI cukup untuk buah hati.
"Justru yang kerap ditemukan ibu dengan payudara besar kesulitan saat menyusui," kata Nia dalam wawancara daring bersama RS Pondok Indah - Bintaro Jaya ditulis Selasa, 5 Agustus 2025.
2. Menyusui Pasti Bikin Puting Lecet, Benarkah?
"Hal ini tidak juga sepenuhnya benar, ya fifty-fifty. Lecet pada puting ibu sat menyusu terjadi karena pelekatan yang belum tepat saat menyusui," jelas dokter yang bergabung dalam Ikatan Konselor Menyusui Indonesia ini.
3. Lidah Bayi Tajam, Benarkah?
Hal ini kerap disampaikan para ibu baru terlebih yang putingnya terluka saat menyusui. Faktanya lidah bayi tidak tajam ya. Nia mengingatkan tentang pentingnya posisi dan pelekatan saat menyusui.
4. Mitos 3 ASI Pasti Keluar di Hari Pertama, Benarkah?
"Belum tentu di hari pertama ASI keluar," kata Nia.
Ada berbagai factor yang bisa menyebabkan ASI delay atau terlambat keluar. Misalnya pada ibu yang melahirkan secara caesar atau efek pemberian obat sebelum atau saat persalinan bisa memengaruhi keluarnya ASI.
Namun, tetap perlu diupayakan untuk merangsang agar ASI keluar.
5. Semua Bayi Bisa Menyusu, Benarkah?
Nia mengatakan bayi akan mencaplok puting yang didepannya. Namun, agar bayi bisa menyusu maka ibu perlu mengajarkan teknik kepada buah hatinya.
"Kita (ibu) yang mengajarkan tekniknya. Setiap bayi berbeda-beda. Ada bayi yang cepat bisa, ada yang pelan-pelan bisa menyusunya," kata Nia.