Liputan6.com, Jakarta - Google dikabarkan tengah menyiapkan langkah besar dalam memperkuat sistem keamanan peramban Chrome versi Android.
Fokus utama pembaruan ini adalah perlindungan terhadap data sensitif pengguna, terutama password yang tersimpan otomatis di dalam browser.
Mengutip Android Police, Selasa (5/8/2025), Google akan segera menghadirkan fitur autentikasi biometrik untuk mengakses data login di Google Chrome Android.
Artinya, setiap kali pengguna hendak melakukan autofill password, sistem akan meminta verifikasi tambahan berupa sidik jari, pengenalan wajah, atau metode kunci layar lainnya.
Langkah ini menjadi respons atas kekhawatiran banyak pengguna soal lemahnya perlindungan pada data login di Chrome, yang selama ini bisa diakses siapa pun selama perangkat tidak terkunci.
Penambahan verifikasi biometrik ini dinilai sebagai penyempurnaan penting yang akan memperkuat privasi dan keamanan akun di perangkat Android.
Chrome Jadi Pengecualian yang Kini Diperbaiki
Selama ini, Google Password Manager telah dilengkapi fitur autentikasi biometrik, seperti sidik jari atau pengenalan wajah, untuk meningkatkan keamanan saat mengisi data login secara otomatis.
Namun ironisnya, Google Chrome yang justru merupakan aplikasi besutan Google sendiri dan salah satu browser paling populer di dunia tidak mendukung fitur tersebut.
Akibatnya, jika seseorang berhasil mengakses perangkat yang tidak terkunci, mereka bisa dengan mudah membuka akun penting di Chrome tanpa harus melewati proses verifikasi tambahan. Hal ini dianggap sebagai celah keamanan yang cukup mengkhawatirkan.
Namun menurut laporan dari seorang pengguna Telegram bernama Micha yang dikutip dari Android Authority, Google akhirnya mulai melakukan perubahan.
Kini, tampaknya Chrome akan segera mengikuti jejak aplikasi lain dalam hal dukungan biometrik, memberi rasa aman lebih bagi para penggunanya.
Fitur Biometrik Segera Hadir
Sebelumnya, pengguna Google Password Manager hanya menemukan opsi keamanan dengan tulisan “Authenticate with biometrics before filling passwords.”
Namun dalam pembaruan terbaru yang mulai ditemukan sebagian pengguna, opsi itu kini berubah menjadi “Verify it’s you to autofill passwords.”
Meski perubahan kalimatnya terlihat sederhana, deskripsi yang menyertainya menunjukkan pergeseran penting.
Google kini menambahkan penjelasan bahwa pengguna dapat menggunakan sidik jari, wajah, atau kunci layar sebagai perlindungan tambahan saat mengisi password secara otomatis.
Yang paling menarik, pada bagian akhir deskripsi muncul kalimat “Segera hadir di Chrome”, yang menjadi indikasi kuat bahwa fitur autentikasi biometrik akan diintegrasikan langsung di Chrome, bukan hanya melalui sistem Android secara umum.
Hal ini dianggap sebagai langkah penting Google untuk menutup celah keamanan dan menghadirkan pengalaman browsing yang lebih aman.
Kapan Rilis?
Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak Google mengenai tanggal peluncuran fitur ini secara luas, sejumlah bocoran mengindikasikan bahwa kehadirannya sudah sangat dekat.
Biasanya, pembaruan semacam ini akan dirilis secara bertahap melalui update sistem Chrome versi Android, sehingga tidak semua pengguna akan langsung mendapatkannya secara bersamaan.
Namun begitu, tanda-tanda seperti pengujian internal atau fitur yang mulai muncul pada versi beta menjadi sinyal kuat bahwa peluncuran hanya tinggal menunggu waktu.
Kehadiran fitur autentikasi biometrik di Chrome ini tak hanya sekadar pembaruan teknis, tapi juga bagian dari upaya serius Google dalam meningkatkan lapisan keamanan privasi bagi penggunanya.
Terutama bagi mereka yang sering melakukan aktivitas penting melalui browser di perangkat mobile, fitur ini akan memberi perlindungan ekstra dari akses tidak sah yang kerap jadi kekhawatiran banyak pengguna.