Liputan6.com, Jakarta Drama transfer kembali mewarnai persiapan Inter Milan menyambut musim baru. Kali ini, perhatian tertuju pada Ademola Lookman, penyerang 27 tahun Atalanta yang dikabarkan nekat mangkir dari latihan demi pindah ke Inter.
Nama Lookman mencuat usai hat-trick sensasionalnya di final Liga Europa 2024, membuatnya jadi incaran klub-klub besar, termasuk Nerazzurri. Namun, seperti banyak transfer Inter sebelumnya, negosiasi berlangsung alot dan belum membuahkan hasil.
Cerita Ademola Lookman hanyalah babak terbaru dari deretan saga transfer penuh liku yang melibatkan Inter Milan. Dari kisah Wesley Sneijder, Mauro Icardi, hingga Christian Eriksen, Inter memang jagonya urusan drama pasar pemain. Berikut kisah-kisah ikonik yang membentuk reputasi unik klub asal Milan ini.
Lookman, Musim Baru, dan Tekanan Inter
Inter Milan menatap musim 2025/26 dengan tuntutan untuk bangkit usai musim lalu berakhir tanpa trofi. Mereka kalah dari Napoli dalam perburuan Scudetto, tersingkir di semifinal Coppa Italia oleh AC Milan, dan dipermalukan PSG 0-5 di final Liga Champions.
Tak heran bila manajemen bergerak aktif di bursa transfer, dan nama Ademola Lookman dinilai sebagai solusi memperkuat lini depan. Namun, Atalanta bersikukuh mempertahankannya meski pemain Nigeria itu sudah melakukan tekanan dengan tak hadir di pemusatan latihan.
Inter dianggap sebagai favorit kedua untuk juara Serie A, di bawah Napoli yang lebih diunggulkan. Kehadiran Lookman diyakini bisa memperkuat skuad dan mendongkrak peluang tersebut—asalkan saga ini bisa segera dituntaskan.
Wesley Sneijder dan Manchester United yang Tak Kunjung Datang
Nama Wesley Sneijder identik dengan era keemasan Inter tahun 2010, ketika ia jadi otak permainan dalam raihan treble. Namun, setelah itu, rumor kepindahannya ke Manchester United hampir menjadi “telenovela” tiap musim panas.
Sir Alex Ferguson ingin Sneijder sebagai penerus Paul Scholes, tapi persoalan gaji yang konon lebih dari €200.000 per minggu (sekitar Rp3,5 miliar) menjadi penghalang. Selain itu, harga jual Inter sebesar £30–35 juta (sekitar Rp700 miliar) juga dianggap terlalu mahal untuk pemain yang mendekati usia 30.
Isu hak citra dan kontrak pribadi menambah rumit negosiasi, hingga pada akhirnya United memilih Shinji Kagawa. Sneijder mengakui ketertarikan itu nyata, tapi tetap bahagia bisa bertahan di Inter kendati saga tersebut menyita perhatian fans selama bertahun-tahun.
Icardi, Wanda, dan Kekacauan yang Berakhir di Paris
Tak ada kisah yang lebih sarat drama selain saga Mauro Icardi dan Inter Milan. Sang kapten dicopot jabatannya, berseteru dengan klub, dan menolak pindah meski didekati Juventus serta Napoli.
Wanda Nara, istri sekaligus agennya, ikut memperkeruh suasana dengan komentar-komentar panas di media. Inter akhirnya lega ketika PSG datang di detik terakhir bursa transfer 2019 dan meminjam Icardi, lalu membelinya permanen seharga €50 juta (sekitar Rp870 miliar).
Kisah Icardi bukan hanya soal sepak bola, tapi juga pelajaran tentang bagaimana ego dan konflik personal bisa mengguncang stabilitas klub. Bagi fans, ini adalah drama yang sulit dilupakan dan jadi cermin kisah unik transfer Inter.
Eriksen, Kesabaran, dan Akhir Tragis di Serie A
Christian Eriksen datang ke Inter pada Januari 2020 setelah negosiasi panjang yang dimulai sejak kontraknya menyisakan enam bulan di Tottenham. Klub London itu menolak melepasnya murah, sedangkan Inter berusaha menawar serendah mungkin.
Setelah tarik-ulur berbulan-bulan, kesepakatan tercapai dengan harga €20 juta (sekitar Rp350 miliar). Eriksen b...