PSG vs Messi: Ketika Inter Miami Tak Mampu Ikuti Ritme Sepak Bola Modern

1 month ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Ketika bermain di level terbaiknya, tak banyak tim papan atas dunia yang bisa menahan PSG. Inter Miami, apalagi, hanya menjadi penonton dalam pertunjukan mewah sang juara Eropa di Atlanta.

PSG tampil dominan untuk menggulung Inter Miami dengan skor telak 4-0 dalam duel 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. Pasukan Luis Enrique bahkan sudah unggul saat laga baru berjalan enam menit.

Gol kedua PSG, hasil dari kerja sama antara Fabian Ruiz dan Joao Neves, menunjukkan bahwa Messi dan kawan-kawan tak punya solusi untuk menahan gerakan secepat dan sekompleks itu.

Inter Miami terlihat seperti tim yang dibangun di sekitar satu sosok besar, tanpa struktur kolektif untuk bertahan atau menyerang bersama. Bayangan akan PSG di masa lalu pun sempat menyeruak – saat tim dibentuk untuk memanjakan satu pemain besar, tapi tak tahu harus berbuat apa tanpa bola.

Messi Masih Mempesona, Tapi Inter Miami Tak Seimbang

Inter Miami terlihat seperti Barcelona di masa senja Messi, di mana sang maestro menanggung beban serangan terlalu besar. Atau seperti PSG-nya Messi dulu, yang penuh talenta tapi lemah sebagai tim. Bukan berarti kontribusi Messi tak terasa di MLS, namun dalam skala yang lebih besar, pendekatan Inter Miami terlihat rapuh.

Alih-alih mengelilingi Messi dengan pemain yang bisa menutup kekurangannya secara fisik, manajemen justru menghadirkan rekan-rekan lamanya. Nama-nama besar seperti Jordi Alba dan Luis Suarez memang membawa nostalgia, tapi tak cukup eksplosif untuk melawan kekuatan kolektif PSG.

Mungkin jika bisa mengulang keputusan, Jorge Mas dan David Beckham akan lebih memilih mendanai reuni di Hamptons ketimbang menyusun tim yang kehilangan dinamika. Messi datang ke Miami karena gaya hidup dan tawaran besar, bukan untuk mengulang kisah sukses Barcelona.

Kilasan Kejeniusan Tak Cukup Lawan Kekuatan Modern PSG

Messi tetap menunjukkan kecemerlangan. Sebuah umpan terobosan ke Luis Suarez di babak kedua jadi bukti ia masih memiliki visi dan sentuhan yang langka. Namun, bahkan Suarez muda pun mungkin kesulitan menuntaskan peluang tersebut dalam kondisi seperti ini.

Sementara PSG menunjukkan kedisiplinan dan struktur, Inter Miami terlihat pasif dan tak siap menghadapi tekanan. Joao Neves yang mungil bebas menyundul bola di tiang jauh, mencerminkan buruknya organisasi pertahanan. Masalah ini bukan hal baru, mengingat Inter Miami kerap kebobolan dari situasi bola mati di MLS.

Melawan PSG, mereka tak bisa hanya mengandalkan momen magis. Bahkan tim-tim terbaik Messi pun akan kesulitan menghadapi Kvaratskhelia dan rekan-rekannya. Versi Inter Miami ini, dengan Messi sebagai pusat tapi tanpa pendukung yang cukup, tak pernah punya peluang.

Read Entire Article